“MENTAL MENJADI PENGUSAHA”
Oleh: Dr.Edu, Dr.Mus, Dr.Hc. BAYU WIRAWAN, M.Mus, M.Art, B.Mus
- No. Telp (H.P): 0838 6242 6203
- E-mail: bayuwirawan71@gmail.com
- Facebook: KING JAZZ (Bayu Wirawan),
- Facebook: "KING JAZZ", "KING JAZZ MASTERPIECE", "KING JAZZ RECORD"
- Twitter: "KING JAZZ RECORD"
- Music Albums - FreeDownload: http://kingjazz.mymusicstream.com/music
- Blog: http://kingjazzmaestro.blogspot.com
Modal Mental Menjadi Pengusaha 300x300 Modal Mental Menjadi Pengusaha Secara Teori, Indonesia Merupakan Negara Adidaya Untuk Sumber Daya Alam Yang Sangat Berlimpah. Tapi, Para Pengusaha Indonesia Masih Kalah Bersaing Dengan Para Pengusaha Dari Negara Lain. Bagaimana Bisa Membentuk Pengusaha Yang Sehat Dan Kuat Demi Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia?
MODAL MENTAL MENJADI PENGUSAHA
Menjadi Seorang Pengusaha Bukan Hanya Membutuhkan Modal Secara Materi, Tetapi Juga Membutuhkan Mental Yang Cukup Kuat. Mental Ini Dibutuhkan Agar Masalah-Masalah Yang Terjadi Ketika Sebuah Usaha Dijalankan Dapat “Ditaklukkan”, Setidaknya Kesiapan Untuk Menghadapi Masalah Tersebut Sudah Dimiliki. Apa Saja Modal Mental Yang Harus Dimiliki Calon Pengusaha?
1. MENTAL PEMENANG
Tidak Mudah Membentuk Mental Pemenang Di Indonesia. Anak-Anak Sudah Diajarkan Untuk Sering Mengalah Untuk Menghindari Konflik. Bukannya Bernegosiasi Bagaimana Mengatasi Masalah, Tapi Orang Tua Seringkali Menunjuk Secara Sepihak Salah Seorang Anak Yang Harus Mengalah.
Mental Mengalah Ini Ternyata Berdampak Pada Mental Pemenang Pada Saat Sang Anak Menajdi Pengusaha. Mudah Mundur Dan Membiarkan Orang Lain Maju Tanpa Melakukan Perlawanan Sedikit Pun. Seharusnya Sejak Kecil Anak Diajarkan Bagaimana Mempunyai Mental Juara Tanpa Harus Menyakiti Orang Lain.
Bila Perlu Kemenangan Tersebut Adalah Kemenangan Bersama Sehingga Kedamaian Tetap Terjaga. Kemenangan Yang Hasilnya Tidak Hanya Dinikmati Sendiri. Seni Bernegosiasi Dan Tidak Mudah Mundur Pada Saat Tersudutkan Adalah Merupakan Mental Yang Tak Mudah Dibentuk. Kejelian Melihat Peluang Kapan Bisa Maju Dan Kapan Harus Mundur Untuk Mengatur Strategi Perlu Dipelajari Dan Dilatihkan Sejak Dini.
2. EMOSI
Pengusaha Tak Bisa Membiarkan Emosinya Terhamburkan Dengan Sia-Sia Tanpa Menghasilkan Apapun Bagi Perusahaannya. Emosi Yang Baik Adalah Emosi Untuk Selalu Menjadi Nomor Satu Dengan Tujuan Bila Perusahaannya Menjadi Nomor Satu, Itu Berarti Akan Semakin Banyak Orang Yang Dibantu Dengan Cara Mempekerjakannya.
Emosi Untuk Selalu Berinovasi Dan Berkreasi Dan Tidak Ingin Ketinggalan Kereta Dalam Memperbarui Hal-Hal Yang Dianggap Masih Kurang Memenuhi Standard Nasional Maupun Internasional. Bila Emosi Dikedepankan Maka Kebangkrutan Sudah Di Depan Mata.
Emosi Untuk Tidak Korupsi Juga Harus Ditumbuhkan. Emosi Ini Akan Membuat Pengusaha Tersebut Menjadi Seorang Pengusaha Berkarakter Yang Mewarnai Kehidupan Sekitarnya Dan Bukannya Dia Diwarnai Oleh Lingkungannya.
3. TERPERCAYA
Pengusaha Indonesia Adalah Pengusaha Yang Dapat Dipercaya Memproduksi Hanya Barang-Barang Berkualitas. Tidak Mengurangi Bahan Baku Pada Saat Produk Semakin Laris. Dengan Kata Lain Tetap Menjaga Mutu Dan Kualitas Sesuai Dengan Standard.
Membayar Hutang Tepat Waktu Dan Akan Memberitahukan Segera Pada Saat Tidak Mampu Memenuhi Tenggat Waktu Yang Telah Ditentukan. Tidak Menggaji Diri Sendiri Terlalu Tinggi (Maksimal 4 Kali Lipat Gaji Karyawan Terendahnya). Dengan Demikian, Pengusaha Macam Ini Tidak Akan Terlalu Rendah Memberikan Gaji Atau Upah Kepada Bawahannya. Memberikan Hak Karyawan Secepatnya Sebelum Keringat Mereka Kering.
4. JIWA BEREKSPANSI
Nafsu Berekspansi Juga Harus Diajarkan. Hal Ini Bukan Karena Keserakahan, Tapi Semata-Mata Untuk Memperluas Jaringan Dan Pendapatan Sehingga Kesejahteraan Rakyat Semakin Cepat Terwujud.
Mengunjungi Dan Mengadakan Pameran Juga Merupakan Hal Yang Harus Dilakukan Agar Jiwa Kompetitif Semakin Terbentuk. Jiwa Konpetitif Ini Bukannya Ingin Menang Tapi Juga Ingin Memberikan Suatu Pengetahuan Bahwa Jiwa Inovasi Tak Bisa Tumbuh Dalam Waktu Sekejap.
PENGUSAHA VS KARYAWAN
Berapa Banyak Orangtua Yang Mengarahkan Anak-Anak Untuk Menjadi Pengusaha? Bandingkan Dengan Orangtua Yang Menyuruh Anak-Anaknya Agar Bercita-Cita Jadi Karyawan. Melihat Budaya Masyarakat Kita, Memang Sepertinya Option Kedua Yang Lebih Banyak. Kebanyakan Dari Kita Menginginkan Anak-Anak Agar Punya Cita-Cita Dengan Profesi-Peofesi Yang Dianggap Lebih Menjanjikan Ketimbang Jadi Pengusaha.
Begitulah Didikan Kita Sejak Kecil. Pola Berpikir (Mindset) Kita Sudah Terbiasa Dengan Bercita-Cita Untuk Menjadi Dokter, Pilot, Pns, Insinyur, Dan Profesi Lainnya. Tapi Jarang, Bahkan Dulu Hampir Tidak Ada Pendidikan Yang Mengarahkan Kita Untuk Menjadi Pengusaha.
Paling-Paling Kita Disuruh Untuk Menciptakan Lapangan Kerja. Tapi Di Sisi Lain Kita Tidak Pernah Dibimbing Untuk Tahu Bagaimana Caranya Menciptakan Lapangan Kerja.
Untunglah Sekarang Sudah Mulai Bermunculan Sekolah-Sekolah Bisnis Yang Melatih Murid-Muridnya Menjadi Pengusaha. Sudah Banyak Digelar Acara-Acara Pelatihan Wirausaha (Entrepreneurship). Begitu Pun Pemerintah Sudah Mulai Memperhatikan Pentingnya Menumbuhkan Mindset Berwirausaha Kepada Masyarakat.
Kini Perlahan-Lahan Mindset Ketergantungan Menjadi Karyawan Pun Berkurang. Banyak Lulusan-Lulusan Akademisi Yang Mulai Berpikir Untuk Membuka Lapangan Usaha Yang Bisa Menyerap Tenaga Kerja.
Lulus Sekolah Atau Lulus Kuliah Adalah Ajang Dimulainya Menyebarkan Surat Lamaran. Ratusan Lamaran Pekerjaan Dikirimkan Ke Berbagai Perusahaan. Bahkan Rela Mendatangi Satu Demi Satu Perusahaan-Perusahaan Itu. Tak Jarang Yang Mereka Yang Diusir Security Yang Bosan Menghadapi Pertanyaan Lowongan Kerja.
Tapi Itu Dulu. Masa-Masa Itu Mulai Berlalu Dan Dianggap Jaman Kuno. Kini Para Pemuda Sudah Mulai Berkembang Mindset-Nya. Mereka Lebih Berkeinginan Menciptakan Lapangan Kerja Daripada Harus Mencari Kerja (Menjadi Karyawan).
BEDANYA PENGUSAHA DAN KARYAWAN
Ada Karyawan Yang Bilang Kalau Jadi Pengusaha Itu Lebih Enak. Penghasilan Lebih Besar, Nggak Terikat Dan Diatur-Atur Sama Atasan. Tapi Ada Juga Pengusaha Yang Berpikir Kalau Jadi Karyawan Itu Lebih Enak. Kalau Jadi Karyawan Tidak Perlu Pusing Memikirkan Perusahaan, Gaji Pekerja, Dan Lain-Lain. Lalu Apa Bedanya Kalau Begitu?
Jadi Karyawan Memang Lebih Enak Kalau Gajinya Besar. Penghasilan Tetap Dan Keamanan Ekonomi Keluarga Terjamin. Itu Kalau Gajinya Besar. Kalau Gajinya Kecil, Tentu Beda Lagi. Jelas Karyawan Akan Pusing Juga. Belum Lagi Ditambah Tekanan Perusahaan Agar Bekerja Lebih Baik.
Begitu Pun Kalau Jadi Pengusaha. Pengusaha Tentunya Akan Sangat Enak Kalau Usahanya Maju Dan Stabil. Tapi Pengusaha Yang Sering Pontang-Panting Dan Pailit, Tentunya Juga Bisa Membuat Pusing.
Tapi Memang, Jadi Pengusaha Itu Punya Banyak Kelebihan Dibanding Sekedar Jadi Karyawan. Hal Itu Yang Banyak Terjadi. Paling Tidak, Pengusaha Punya Jasa Yang Besar Terhadap Roda Perekonomian Bangsa. Dengan Munculnya Berbagai Usaha Baru, Maka Otomatis Akan Mengurangi Pengangguran.
Selain Itu, Dari Segi Mental Juga Beda. Kalau Karyawan Mentalnya Selalu Penuh Dengan Hitung-Hitungan. Misalnya, Karyawan Baru Akan Kerja Kalau Digaji. Karyawan Juga Baru Mau Menjalani Lembur Kalau Ada Uang Lembur. Semua Perkerjaannya Jadi Tidak Maksimal Karena Terbebani Dengan Gaji. Apalagi Kalau Gajinya Kecil, Yang Ada Karyawan Jadi Sering Ngedumel Ketimbang Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Kerja.
Kalau Pengusaha Mentalnya Mental Bebas. Tidak Ada Kontrol Dan Sistem Yang Bisa Mengatur Dirinya. Yang Mengontrol Dan Mengatur Dirinya, Hanya Dirinya Sendiri. Pengusaha Bekerja Karena Ia Merasa Memang Harus Kerja. Dia Lembur Karena Memang Dirinya Harus Lembur.
Segala Yang Dia Kerjakan Dengan Penuh Kepuasaan Dan Kesenangan. Apapun Yang Dikerjakan Orang Dengan Suka Hati, Maka Hasilnya Pun Akan Lebih Maksimal Daripada Orang Bekerja Karena Tekanan-Tekanan.
Tapi Memang Mental Kebanyakan Orang Ialah Ingin Cari Aman. Tentu Saja Kalau Mau Cari Aman Harus Dengan Cara Mendapatkan Gaji Yang Tetap Setiap Bulan. Selain Itu Bisa Menjalani Masa Tua Dengan Tenang Karena Mendapatkan Uang Pensiun. Tapi Perlu Diktehui Kalau Karyawan Itu Tidak Bisa Berkembang Jauh. Kalau Pun Bisa Berkembang, Perkembangannya Terbatas. Kalau Pengusaha, Ia Bisa Bebas Berkreasi. Bisa Berkembang Dengan Perkembangan Yang Tanpa Batas.
Kalau Saat Ini Anda Adalah Seorang Karyawan, Sebaiknya Jangan Hanya Mengandalkan Ke-Karyawan-An Anda. Ada Baiknya Anda Juga Berpikir Untuk Memulai Usaha. Jika Telah Menjadi Pengusaha, Jadilah Pengusaha Yang Bersungguh-Sungguh Dan Konsisten Dengan Usaha Anda.
MENGGALI DIRI UNTUK MENJADI SEORANG PENGUSAHA
Cara Untuk Mengetahui Jiwa Pengusaha Yaitu Melalui Identifikasi Karakter Seseorang, Terutama Menyangkut Kebiasaan Alami Yang Dilakukan Dengan Baik. Setiap Orang Mempunyai Susunan Karakter Tersendiri Yang Menjadikannya Ada Adanya. Dalam Hal Ini, “Tema Karakter” Adalah Kata Yang Menggambarkan Unsur-Unsur Pembentuk Susunan Karakter, Termasuk Juga Karakter Pengusaha.
Mengetahui Tema Karakter Manusia Merupakan Sebuah Permulaan Karena Tema Karakter Adalah Inti Atau Dianalogikan Sebagai Bola Salju Yang Mengumpulkan Lebih Banyak Salju Saat Menggelinding Dari Atas Bukit Menuju Ke Bawah. Artinya, Seseorang Mengumpulkan Pengetahuan Serta Pengalaman Selama Dalam Proses Perjalanan Hidup.
· Tema Karakter Mampu Menciptakan Pengetahuan Dan Pengalaman Dalam Satu Area Yang Berhubungan. Jika Memiliki Kreativitas Dominan Sebagai Tema Karakter, Seseorang Akan Berkemampuan Lebih Untuk Menyikapi Situasi Yang Memerlukan Adaptasi Dan Perubahan. Sebaliknya, Orang Yang Mempunyai Tema Karakter Berupa Kreativitas Lebih Rendah, Maka Akan Sulit Mengatasi Situasi Tadi.
· Tema Karakter Dapat Diperkuat Dan Dikembangkan Melalui Pengalaman Hidup, Tetapi Bisa Juga Mengurangi Karakter Tersebut. Pendidikan Dan Latihan Pun Mampu Memengaruhi Bentuk Serta Ukuran Bola Salju. Mengetahui Tema Karakter Diri Sendiri Adalah Hal Yang Penting Dan Tidak Dapat Dianggap Remeh Karena Semakin Cepat Mengetahuinya, Akan Lebih Baik Bagi Kita. Pengusaha Mempunyai Enam Tema Karakter Utama, Yaitu Berupa Akronim Berikut.
1) F (Focus) Untuk Fokus.
2) A (Advantage) Untuk Keuntungan.
3) C (Creativity) Untuk Kreativitas.
4) E (Ego) Untuk Ego.
5) T (Team) Untuk Tim.
6) S (Social) Untuk Sosial.
SIKAP UNTUK MENJADI PENGUSAHA
1) Pengusaha Harus Memiliki Permikiran Untuk Memiliki Tanggung Jawab Atas Risiko Yang Lebih Besar. Seorang Pengusaha Tidak Mengambil Risiko Bersifat Liar, Tetapi Membuat Perhitungan Risiko Yang Akan Dialami Terkebiuh Dahulu.
2) Seorang Pengusaha Berkeyakinan Untuk Sukses Karena Sudah Ternanam Kepercayaan Diri Terhadap Kemampuan Untuk Sukses.
3) Seorang Pengusaha Berkeinginan Meraih Hasil Dengan Cepat.
4) Seorang Pengusaha Mempunyai Tingkat Energi Yang Tinggi Dan Lebih Energik Daripada Orang Pada Umumnya.
5) Para Pengusaha Berorientasi Kepada Masa Depan. Artinya, Pengusaha Tidak Begitu Memikirkan Apa Yang Sudah Dilakukan Di Masa Lalu.
6) Seorang Pengusaha Memiliki Keahlian Dalam Hal Pengorganisasian, Misalnya Mengetahui Cara Menempatkan Seseorang Di Tempat Yang Sesuai.
7) Seorang Pengusaha Mampu Seefektif Mungkin Menyinergikan Antara Orang Dan Pekerjaan Sehingga Dapat Merealisasikan Visi Menjadi Kenyataan.
8) Seorang Pengusaha Memiliki Nilai Prestasi Atas Uang.
MEMULAI USAHA
Ada Empat Subkategori Untuk Menjadi Seorang Pengusaha Atau Wirausahawan.
1. Penemu (Mengartikan Konsep, Unik, Baru, Penemuan Atau Metodologi.
2. Inovator (Menggunakan Sebuah Teknologi Baru Atau Penemuan Untuk Menyelesaikan Masalah Baru).
3. Marketer (Menganalisis Keperluan Di Pasar Dan Memenuhi Kebutuhan Tersebut Denagn Prdoduk Baru Ataupun Produk Pengganti Yang Lebih Efisien.
4. Oportunis (Intinya Adalah Seorang Broker Dan Pialang Yang Menyesuaikan Antara Kebutuhan Dan Jasa Yang Diberikan Serta Komisi).
SALAM MENTAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAALLLLLLLLLLLLL SUPER DAHHHSSSSSSAYYYYAAAAAATTTTT…….!!!!!!!! ;-)
“MENTAL MENJADI PENGUSAHA”
Oleh: Dr.Edu, Dr.Mus, Dr.Hc. BAYU WIRAWAN, M.Mus, M.Art, B.Mus
- No. Telp (H.P): 0838 6242 6203
- E-mail: bayuwirawan71@gmail.com
- Facebook: KING JAZZ (Bayu Wirawan),
- Facebook: "KING JAZZ", "KING JAZZ MASTERPIECE", "KING JAZZ RECORD"
- Twitter: "KING JAZZ RECORD"
- Music Albums - FreeDownload: http://kingjazz.mymusicstream.com/music
- Blog: http://kingjazzmaestro.blogspot.com
No comments:
Post a Comment